JlPasar Baru , Jl Rejomulyo Timur , Jl Pondok Pati , Jl Kyai Ahmad , Jl Ki Senari , Lokasi: Semarang, Semarang City, Central Java, Indonesia. Kamis, 29 September 2016. Jl Simpang , Jl Inspeksi Kali Semarang , Jl Gang Lombok , Jl Halmahera , Jl KHA Dahlan , Jl Tanggungrejo , Jl Empu Tantular , Jl Mulawarman Barat 2 , Jl Sawah Besar , Jl
Pasar Gang Baru terletak sesuai nama jalannya yaitu Jl. Gang Baru sepanjang kurang lebih 1000 meter di kawasan Pecinan kota semarang, Pasar Gang Baru merupakan salah satu pasar tradisional yang usianya cukup tua dan dikenal sangat lengkap walaupun pasar ini tidak seluas Pasar Johar ataupun Pasar Bulu. Saya menyempatkan untuk merekam khusus kegiatan Pasar Gang Baru dalam foto - foto yang dapat Anda lihat dibawah ini. Previous StoryGereja Hati Kudus Yesus - Tanah MasNext StorySemarang Wedding Festival 2012
JlPasar Baru , Jl Rejomulyo Timur , Jl Pondok Pati , Jl Kyai Ahmad , Jl Ki Senari , Lokasi: Semarang, Semarang City, Central Java, Indonesia. Jumat, 14 Oktober 2016. Jl Simpang , Jl Inspeksi Kali Semarang , Jl Gang Lombok , Jl Halmahera , Jl KHA Dahlan , Jl Tanggungrejo , Jl Empu Tantular , Jl Mulawarman Barat 2 , Jl Sawah Besar , Jl
When we were in Semarang, we visited one of the famous markets there, Pasar Gang Baru. It is located in the middle of Chinatown and open in the morning. Here you can find any meat products, fruits, vegetables, basically almost any kinds of ingredients that you will need to cook Chinese Indonesian food. Since, the majority of the customers are Chinese Indonesian, you can find a lot pork product. Even if you don’t buy anything, the market is fun to explore and you can find myriad of local produce in any colors and shapes. What was unusual for me to see was a seller of sea grapes – called latoh. In Indonesia, many people miscall sea grape as seaweed. The seller said you could eat it raw with freshly grated coconut and chili. This particular dish is popular in the northern coast of Java and is called urap latoh. It’s similar to Balinese rujak bulung. Freshly harvested sea grapes latoh Stinky beans, mangoes, sweet potato leaves on display We found a vendor that sells various Indonesian bread and cake like kue moho, cucur, and risoles. Kue cucur is a type of cake made from rice flour. It is popular not only in Indonesia, but also other countries like Thailand, Sri Lanka, Malaysia, Vietnam, and Brunei. Of course, each country has slightly different recipes, but the shape and ingredients are more or less the same. Kue moho, kue bikang, kue cucur, risoles A bit further, we also found another kue moho seller and she is very sweet. We bought a lot of from the auntie. My mom said that kue moho reminded her of her childhood. It is similar to bakpau but with rougher texture in Indonesia we call it “nyereti”. This bread is also used as an offering in the prayer altar by the Buddhists. It is one of the examples of foods brought by Chinese immigrants. The original name in Hokkien dialect is morhor. Unlike the normal kue moho which is empty, the auntie also has kue moho filled with mung bean. The texture was so soft and fluffy. Kue moho in various forms Fresh vegetables Krai – smaller kind of cucumber, very delicious steamed and eaten in rujak Indonesian salad A vendor selling preserved mustard leaves as well as other preserved vegetables Bakcang – triangular dumplings with meat filling There was also a vendor selling yellow tofu as well as brown tofu not pictured. She said the brown tofu is actually spiced and used for making bakmoy – pork and prawn cake soup. There were also several stalls selling ready-made food. You can just buy it to be reheated later at home and eaten with white rice. Tofu Sausages made of egg white and egg yolk. The yellow one is also called biji cuki Pictured below is laksa. Laksa is peranakan noodle soup while perkedel is potato fritters. It’s possibly from the Dutch frikandel, only in the past people could not afford meat and substituted it with potato instead. Laksa and perkedel Chit-chatting Ready-made food Kare rajungan – blue swimmer crab curry Gorengan fritters, arem – arem stuffed rice with meat filling, liver satay We bought from a lady that sells pepesan a parcel of pepesan telur ikan. Pepesan is ingredients wrapped in banana leaves then grilled with charcoal. This one was made from fish egg and lots of chilies. It was delicious. Pepesan telur ikan Grilled fish egg in banana leaves Semur jengkol Curried dogfruit Gembus – crackers made from tempe gembus tofu dregs We spotted a lady selling jajan pasar/ lenjongan. This was special because it has ketan biru blue glutinuous rice. No, the color is not superficial – it is from bunga teleng or butterfly pea flowers. Ketan biru blue sticky rice and friends My mom bought a bundle of blady grass in Indonesian we call it alang – alang. According to Chinese Indonesian, blady grass can cure sore throat or just soothe throat in the hot summer. So, my mom was planning to boil it at home with some rock sugar. Blady grass, salted duck egg, sweet potato, pumpkin We also bought from a very nice uncle a lot of meatballs. I think he sold the most complete selections of meatballs in the market, around 20 or so. He also sells homemade tauco fermented bean paste for cooking. We chatted for quite a while and he even gave us his name card and some food recommendations. “Behind the market there is a very good siomay vendor called Siomay Cap Kauw King” he said. Unfortunately, we didn’t have enough time to go there. What I enjoy from talking to the locals is that they always know how to give you good recommendations. A friendly uncle with his extensive meatball selection At the end of the market there was a young guy selling what he called “kuotie”, although it was actually not kuotie. Kuotie is more like fried gyoza. This one was more like a chai kueh, a steamed pastry with sweet radish filling. Nevertheless, it was good. I wish I bought more! Kuotie ? Overall, it was a very fun experience to visit Pasar Gang Baru. I always love traditional market. Although many people, especially the youngsters, think it’s dirty, I enjoy the experience. I like it when I get to see new food ingredients that I never know before, or even just chatting with the vendors about everyday life, politics, or random stuffs. A traditional market is where you see real life no fancy stuffs, straightforward, people trying to make a living. Jl. Gang Baru Semarang Opening hours everyday
MarkasPMI Provinsi Jawa Tengah Alamat : Sambiroto, Tembalang, Semarang City, Central Java 50276, Indonesia Telepon: (024) 76746733 Lihat Peta: Klik disini Website: Yayasan Jantung Indonesia (YJI) Alamat : JL.

Jakarta - Mampir ke pasar ini menjadi agenda wajib. Bukan ingin berbecek ria dan berdesakan tetapi jajanan yang ada di pasar ini bikin ketagihan. Ada pecel semanggi yang komplet sedap, aneka bubur yang legit, jambu air yang renyah manis, kue moho dan bakpau yang empuk sampai es cendol, es gempol, nasi kuning dan nasi ayam. Serba enak dan sedap!Meskipun mampir hanya beberapa hari di kota Semarang, pagi itu sengaja saya bangun pagi untuk menyisihkan waktu jalan-jalan ke Simpang Lima dan mampir ke pasar gang baru. Menelusuri pasar tradisional merupakan salah satu favorit saya. Meskipun bau dan sesak saya justru menemukan 'keindahan' di puas berkeliling simpang lima dengan andong, sayapun buru-buru menyiapkan diri menuju kawasan pecinan Semarang. Pasar gang baru terletak antara pusat toko emas dan gang Belakang. Tempat ini juga bisa ditempuh melalui Jl. Sebandaran atau melalui gang Warung. Belum pukul 7 pagi tapi pasar yang menempati sepotong jalan ini sudah mulai ramai. Karena terletak di kawasan pecinan maka pasar ini memang menjajakan banyak produk berkualitas, ya bahan makanan ya aneka jajanannya. Usianya sudah puluhan tahun hampir setua kota Semarang. Akhir-akhir ini dengan ramainya pasar Semawis, pasar ini juga ikutan jadi ramai, terutama di malam tahun baru imlek dan hari raya Cina mulut jalan selain deretan becak, banyak penjaja bunga mawar segar di emperan toko. Benar-benar menarik karena bunga mawar merah dan putih dalam ukuran besar, bertumpuk, segar dan menebarkan aroma wangi! Malangkah ke dalam terdapat jajaran penjaja buah segar yang sangat menggiurkan. Pisang raja dan Ambon yang besar dan masak pohon masih dalam tandanan, jambu biji, nanas, aneka jeruk impor dan jambu biji. Jambu air yang hijau sedikit kemerahan langsung saya cicip. Hmmm.. rasanya manis renyah dan segar! Meskipun harganya sekilo Rp jadi pula saya membeli jambu hebat ini!Beringsut agak ke dalam, belum-belum saya sudah tergoda dengan meja yang terhampar penuh dengan aneka jajan pasar. Wah, ketan biru yang saya cari tak ada. Mau jajan pasar apa saja ada, kue pisang, kue lapis, bapel, lumpia, pastel, ongol-ongol, klepon dan aneka cake dan roti. Cukup pilih yang disukai dan lapor ke mbak penjualnya yang akan membungkus sekaligus menerima uang! Jajan pasar di pasar ini boleh dibilang tak ada yang tidak enak, semuanya enak!Meja panjang berisi aneka panci bubur langsung membuat saya berhenti. Ya ampun! Wangi pandan dan santan langsung menyerbu hidung. Hmm..buburnya sangat komplet, bubur candil, bubur sumsum, bubur mutiara, bubur ketan hitam, bubur ubi sampai bubu rkacang dan jewawut juga ada. Hebatnya semuanya dibungkus bentuk tum dengan daun pisang seharga Rp. 3000,00 an per porsi. Kalap saya dibuatnya langsung membeli 4 bungkus!Agak di tengah ternyata ada penjual bakpau, bakcang dan kue moho. Semuanya masih panas kemepul, diangkat dari klakat bambu yang besar. Harum wangi adonan paupun menusuk hidung. Bakpau merah berisi kacang hijaupun saya beli karena godaan aromanya ini! Dari awal sebenarnya saya sangat ingin mencari penjual urap mimi. Ya, urap sayuran yang diberi taburan telur mimi sejenis seafood yang pipih dan bertelur seperti telur kepiting, bulat kekuningan. Sudah terbayang rasa telur mimi yang gurih beradu dengan pedas gurih bumbu urap. Sayang saya tak menemukan penjualnya lagi. Yang saya temui justru penjual janganan semanggi atau pecel semanggi. Kerumunan orang membuat saya harus bersabar menanti giliran. Sayuran pecelnya memang tdak biasa. Selain semanggi ada krokot, kecipir, bunga pisang, daun selada air kenci, daun papaya, bunga turi dan tauge. Bumbunya yang kental dan kemerahan sudah membuat air liur saya hampir menetes. Terbayang sedapnya pecel ini disantap dengan rempeyek kacang dan mendol perkedel tempe!Seperti pasar lainnya selain daging sapi, daging ayam, daging babi juga dijual aneka ikan laut segar. Ikan bisa dipilih dan dibersihkan langsung. Soal bumbu, pasar yang satu ini memang komplet. Bumbu khas Asia khususnya Cina dijual dalam sebuah toko yang lengkap isinya. Sedangkan rempah segar dijajakan oleh mbok-mbok penjual rempah. Kalau ingin merajang cabai merah atau bawang merah tak perlu repot, ada penjual yang siap sedia merajang halus sesuai instruksi. Ini yang jarang ada di pasar lain!Kerepotan menenteng belanjaan? Yang satu ini tak saya alami, karena banyak mbok-mbok penjual jasa membawa belanjaan sudah siap dengan keranjang bambu besar. Mereka akan mengikuti ke manapun kita jalan sampai selesai dan mengantar hingga ke becak atau mobil. Wah, benar-benar seperti nyonya besar!Waktu akan pulang, agak di ujung jalan, godaan lain muncul. Penjaja es cendol, es cincau dan es gempol. Menurut nenek saya, lebih baik kalau beli es waktu penjualnya baru buka, masih segar dan bersih. Menuruti nasehat itu jadilah beberpa bungkus cendol saya beli meskipun hari masih pagi dan belum pula sarapan!Beberapa langkah menuju mobil, langkah saya terhenti saat melihat gerobak penjual nasi kuning. Nasi kuning dan nasi rames buatan nyonya tua ini memang tersohor enak. Ternyata antrian cukup banyak dan si nyonya yang lumayan galak dan super bersih ini membuat saya tak berani protes. Sebungkus nasi kuning komplet dengan sambal goreng hati, bihun, acar, perkedel dan telur dadar yang semerbak wangi akhirnya saya tenteng sebagai belanjaan terakhir. Hmmm.. sudah siap rasanya saya membekali diri dengan aneka oleh-oleh buat sarapan!Pasar Gang BaruBisa ditempuk dari Gang Besen atau jl. SebandaranSemarangJam buka dev/Odi

PasarJohar Terletak di alun-alun timur Semarang, pasar yang memiliki 4 blok ini menjajahkan berbagai barang seperti alat rumah tangga, pernak-pernik, pakaian hingga alat eletronik. Citra Land Mall Terletak di Simpang Lima, Citra Land Mall menjadi pusat nongkrong anak-anak muda Kota Semarang. Jalan Pandanaran
Merupakan salah satu pasar tradisional di Kota Semarang, Pasar Gang Baru berada di daerah Pecinan, tepatnya sebelah timur Beteng, membentang antara Gang Pinggir dan Gang Tengah. Aktifitas pedagang pasar Gang Baru dimulai pada pagi hari sekitar pukul 5, dari berbagai daerah sekitar Semarang pedagang berdatangan dan menawarkan berbagai jenis barang dagangan di pasar ini. Sudah puluhan tahun pasar tradisional ini menyediakan berbagai kebutuhan sehari – hari mulai dari bahan makanan, pakaian, aneka obat tradisional ataupun perlengkapan upacara ritual masyarakat Tionghoa. Pasar ini dapat dicapai melalui jalan Sebandaran atau dari Gang Warung atau juga dari Kranggan, yang kebanyakan pengunjung atau pedangang memarkirkan kendaraan atau mobilnya di gang Belakang yang berada di sebelah timurnya. Antara pukul 6 hingga pukul 10 menjadi waktu yang ideal untuk berbelanja, karena barang dagangan relatif masih lengkap dibandingkan setelah jam 10 yang kebanyakan pedagang sudah mulai kehabisan stok dan pasar mulai kelihatan agak lengang. Sebenarnya Pasar Gang Baru ini buka sampai sore namun hanya pedagang yang tinggal di gang ini yang masih menjajakan dagangannya, yang kebanyakan menjajakan bahan makanan serta perlengkapan upacara ritual Tionghoa. Dan pedagang lain mulai menyingkirkan lapak lapaknya. Satu hari menjelang hari terakhir penanggalan China atau tanggal 29 bulan 12 penanggalan Imlek, terdapat satu hal yang unik tahunan di Pasar Gang Baru ini, yang mana pasar buka sehari semalam dan ramai oleh pengunjung hingga pagi hari. Sebuah tradisi yang disebut oleh masyarakat pecinan sebagai acara Ji Kao Mee Malam tanggal 29, aneka jenis keperluan upacara untuk menyambut tahun baru Imlek dijajakan. Wat Kwee kue mangkok berukuran besar dan berwarna merah segar menjadi salah satu menu wajib untuk upacara tahun baru Imlek. Kue ini hanya bisa ditemui di Pasar ini pada malam hari tanggal 29 itu saja. Selain Wat Kwee terdapat juga kue keranjang, kue manis terbuat dari beras ketan dan gula jawa yang menjadi hidangan khas lain yang selalu tersaji pada hari – hari menjelang tahun baru Imlek.
089652065853WA, SMS, TELPON instal windows 8.0 di Genuk Semarang
Click here to show the map Companies and places nearby Hotels Nearby Roemah Pantes Semarang Jl. Kalikuping 18, Semarang Tjiang Residence 2 ★ Jl. Gang Pinggir Semarang Quest Hotel Semarang 3 ★ Jl. Plampitan No 37-39, Semarang NIDA Rooms Semarang Kalikuping Jalan Kalikuping No. 243 E, Semarang Semesta Heritage Hotel & Convention 3 ★ Jl. KH Wahid Hasyim, 125-127, Semarang Gumaya Tower Hotel 5 ★ Jl. Gajah Mada, 59, Semarang Hotel Quirin 2 ★ Jalan Gajah Mada No 44-52, Semarang Reviews by country 🇲🇾 Malaysia 1204 🇦🇺 Australia 952 🇮🇳 India 893 🇿🇦 South Africa 877 🇬🇧 United Kingdom 659 🇨🇦 Canada 636 🇵🇭 Philippines 489 🇺🇦 Ukraine 308 🇬🇷 Greece 295 🇳🇬 Nigeria 268 🇵🇰 Pakistan 204 🇪🇸 Spain 198 Reviews about other places Questions about other places 🏠 WorldPlaces › 🇮🇩 Indonesia › Pasar Gang Baru, Pecinan
089652065853WA, SMS, TELPON instal windows 8.0 di Banyumanik Semarang

Sebenarnya sama seperti pasar tradisional pada masalah kelengkapan barang sebanding dengan harga yang biasanya lebih mahal dari pasar tradisional lainya di seputar semarang Traditional markets in the Chinatown area of ​​Semarang which have long existed and are still crowded with buyers even though they are now rivaled by modern markets Kalau pintar cari penjual bisa dapat sayur murah, cabe murah, ikan segar murah, tapi kalau sdh sore yg jualan syur hanya sekitar 2 penjual. Beda dg pasar pertengahan yang walau sore masih banyak penjual sayur. Kalo mau cari bahan baku non halal bisa banget disini pusatnya! Udah gitu sayur dan buah2nya seger bangett hihihi. Letaknya di depan klenteng aku lupa namanya Pasar tradisional yang didalamnya menjual segala keperluan rumah tangga yang lengkap. Mulai daru bahan pokok/dasar dapur, berbagai macam daging, perabotan rumah tangga, hingga jajanan khas maupun tradisional Semarang. Lengkap semua ada namun harga sedikit lebih mahal. Dari baju, acc, sayur, ikan dan daging. Dari yang masih mentah hingga yang bisa langsung dimakan. Ada tempat jual porknya yang cukup banyak. Bukanya pagi jam sampai jam Pasar yg sllu bikin kalap bpnja. Cari apa aja ada. Dr yg murah smp mahal. Kualitas trgntg harga. Dr ujung rmbut smp kaki Paling seneng blanja di pasar gang baru dari jajanan jaman baheula sampe jajan trafitional yg udah jarang di temuin. Kali pertama berkunjung ke pasar gang baru, setelah sekian lama tinggal di semarang, barangnya bagus2 mulai dari sayur, ikan, daging masih fresh, jajanya juga enak dan variatif Pasar legendaris di pecinan Semarang. Barang2nya lengkap cuma agak mahal dibandingkan pasar lainnya karena memang barangnya lebih bagus. Jika tak mau repot bawa barang belanja ada "mbok gendong" yg bisa membawakan dengan biaya seikhlasnya. Sekeluarga selalu belanja di sini sejak jaman dulu Salah satu pasar di semarang yang berada di daerah pecinan yang masih eksis dan selalu ramai. Disini salah satu tempat dimana berbagai etnis berbaur bersama dalam keberagaman Traditional market yang sudah banyak sekali perbaikan tapi dengan atmosphere yang masih sama. Salah satu pasar yang tertua di Kota Semarang. Barang barang keperluan sehari-hari tersedia di sini tapi kebanyakan memang bahan pangan maupun makanan siap santap. Dari bumbu dapur sampai jajan pasar. Tawar menawar masih bisa dilakukan tapi kebanyakan harga sudah ok. Becek becek sudah banyak berkurang. Sampah juga sudah dimanage dengan baik. Highlights dari pasar Gang Baru adalah buah sayur segar, ikan dan seafood segar dan juga daging segar. Daging babi juga banyak tersedia di sini. Kalau belanjaan banyak, ada beberapa penyedia jasa angkat belanjaan dengan tarif seikhlasnya. Pasar tradisional di area pecinan semarang, desak desakkan, hati hati copet ya, cukup lengkap disini, aneka daging, ikan, sayur, buah, kue tradisional ada. Sekarang males ke sini gara gara harus muter jauh karena rute jalan nya sekarang sudah di rubah. Tapi di sini komplit banget mau cari apa aja rata rata hampir selalu ada Di pasar ini sangat lengkap dr jenis sayur, daging, sea food, buah, sampai bahan2 kering. Semua item utk masakan chinesee ada semua Lokasi parkir biasanya sy parkir di gang belakang, Kalau pas lagi males masuk pasar, biasanya makan di mie ayam disitu atau soto dan minumnya liang teh. Kalau masuk lewat gang belakang, ada yang jual ikan segar, dan akan melihat penjual daging di kiri dan kanan kita, kalau di kiri biasanya pedagang daging babi, dan kanannya jual daging sapi. Kalau kesini buah-buah nya segar dan memikat banget, dan kalau kita menelusuri lebih dalam di sini, kita bisa menemukan Toko Roti yang legendaris roti Galaxy, roti tawar nya enak banget, kebayang roti isinya juga enak banget, harga juga aman dikantong. Di sini juga tersedia penjual ikan segar baik laut maupun ikan tawar, serta daging ayam. Sayur disini juga cukup lengkap. Bagi yang mencari perlengkapan bahan masakan chinesse disini juga lengkap bisa masuk di toko rumahan milik penghuni disini. Kalau kesini pagi ya teman, dibawah jam 9 biar bisa dapat apa yang kita cari. Nah khas pecinan. Tempatnya aja di pecinan. Kalo mau nyari bahan2 non halal disini tempatnya. Bumbu bumbu khas chinese food yang ga dijual ditempat lain juga banyak beredar disini. Buka nya dari subuh sampai sekitar jam 10an. So kalau mau kesini jangan kesiangan, dijamin udah banyak yang tutup. Pasar tradisional besar di Semarang. Sayur, buah, daging, ikan, jamur, krupuk, bumbu2, beberapa pedagang yang menjual babi dan produk olahannya. Pasar yang terletak di kawasan pecinan Semarang dan menjual daging babi ya disini. Ayam dan daging disini rata" segar tidak seperti pasar" yang lain. Barang yang dijual berkualitas, hotel, restoran dan catering belanjanya disini. Harga sebanding dengan kualitas dan masih bisa ditawar. Pasar ini ramai hanya sampai wib karena ditempat yang terbuka tanpa atap yang permanen. Lokasinya didaerah pecinan sehingga daging babi bisa didapatkan dipasar ini. Really grateful for all of traditional market in Indonesia, fresh prduct, cheap, clean, friendly shopper. Thanks GOD, alhamdulillah Pasar Gang Baru, legendaris, terkenal di Smg. Jenis pasar basah gt. Kami mampir ke toko 68, tokonya seperti jual macem-macem, nyenengin gitu klo lihat koleksinya. Hahaha. Mulai dari bumbu dapur, kopi, permen, sampai MaLing kaleng haram jg ada. Untuk ke sini, cm bs jalan kaki dan motor saja, jadi klo Anda pakai mobil, perlu parkir di bagian luar pasar ya. Pasar yang komplit, jadi tempat belanja pemilik warung makan, karena bahan bahan yang ada berkualitas, dan lengkap dengan berbagai bumbu pendukung terutama untuk masakan china. Pasar tradisional biasa yg letaknya di ga ada yg ga ag tinggi krn makanan yg dijual grade A Buah yg besar lupa kue juga makanan non halal Komplit barangnya, agak mahal dikit tapi bisa pilih barang bagus, dari baju, keperluan pangan, sayur, buah, daging, dll Komplit tapi buah bagus dan ikan udang semua ada tinggal pilih apa yg kita butuhkan. Jajanan jg bermacam dari yg modern sampai singkong ubi semua bisa ditemukan dipasar ini. Sempit, becek kalo musim ujan, semrawut tapi lumayan lengkap, tempat parkir agak jauh, padat, jalan sempit, agak kurang nyaman kalau belanja, tapi banyak kuli panggul yang siap membawakan barang belanjaan anda, terugama sayuran. Jalur semua satu arah jadi ya lumayan putar putar dulu kalo mau masuk ataupun keluarnya Tulis Ulasan

RodalinkSemarang Alamat: JL. Brigjen Katamso No. 2C Kav. B-C, Karangturi, East Semarang City, Central Java 50242 Open: wib Phone: (024) 8413392 online shop: Sepeda Jaya Abadi Alamat: Jl. Jenderal Sudirman No.159A, Krobokan, Semarang Barat, Kota Semarang, Jateng 50141 Buka setiap hari jam 08.30-17.00 › KOMPAS/WINARTO HERUSANSONO Suasana pasar tradisional, Gang Baru di Jalan Beteng, kawasan Pecinan Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin 5/3SEMARANG, KOMPAS – Pasar Gang Baru di kawasan Pecinan, tepatnya lokasinya di timur Beteng, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin 5/3 ternyata masih jadi magnet kegiatan wisata di kota lunpia ino. Pasar tradisional yang berdiri sejak abad 16 ini, merupakan pasar terbersih di kawasan Pecinan, menempati gang sepanjang kurang dari 300 meter, kebanyakan pedagangnya berjualan di jalan dan emperen pertokoan.“Pasar Gang Baru merupakan pasar orang Tionghoa, yang pedagangnya banyak kalangan pribumi. Di pasar ini, barang-barang yang dijual merupakan barang pilihan, mulai dari sayuran, kuliner sampai buah-buahan. Kalau mau memperoleh sayuran segar dan bagus, tanpa merisaukan harga ya beli di pasar gang baru,” ujar Yongki Tio, pengamat Pecinan dan pemilik restoran Semarang. Lokasi pasar ini adalah gang yang menghubungkan Jalan beteng dengan Jalan Wotgandul Timur. Mengunjungi Pasar Gang Baru menarik untuk mendengarkan pengakuan pedagang buah, Sofia 60, pedagang yang asal Bangetayu. Dia menggelar dagangan buah pisang di emperen toko milik warga Tionghoa. Sofia tidak sendirian, di sebelahnya ada pula pedagang hasil bumi juga menaruh lapan di depan toko. Untuk masuk toko gerabah milik Cik Haka itu hanya tersisa celah cukup untuk lalu lalang satu-dua pengunujung mengaku, dia sudah berjualan sejak 30 tahun silam. Sebagai pedagang generasi kedua, dia tidak pernah pindah lokasi berjualan di pasar Gang Baru. Meski berada di emperen, sebagian buahnya di jalan, namun merasa nyaman saja menjajakan pisang berbagai jenis mulai dari pisang ambon, pisang raja, pisang susu dan pisang Apabila ke Semarang, Jawa Tengah hendak belanja daging sapi berkualitas, dengan harga yang bisa ditawar datang saja ke Pasar Gang Baru di kawasan Pecinan, Jalan Beteng, Kota SemarangWortel berkualitas di pasar ini, dijual seharga Rp untuk seperempat kilo. Kemudian, bawang merah berkualitas bisa Rp setengah kilo serta pisang raja dijual Rp kalau agak besar dan buahnya matang seharga Rp per. Daging sapi segar rata-rata Rp per serupa, pedagang pribumi memenuhi halaman, emperen maupun jalanan di depan toko sudah jamak. Seperti juga Mak Busah 50, yang menyebut dirinya pedagang ayu itu juga berjualan rempah dan bumbu dapur di depan toko Roti Pia Tan Tie Kang. “Saya sudah lama berjualan disini, sudah tiga generasi. Kalau jalan dan emperen dipenuhi pedagang, tidak ada yang merasa terganggung. Semua pedagang saling menghormati dan saling mencari uang sesuai rejeki masing-masing,” ujar Cik Tan pedagang mengaku, mereka bahkan disuruh oleh pemilik toko untuk berjualan di emperennya. Hal ini bukan tidak ada maksudnya. Kadang toko pakain sepi, tetapi kalau ada pedagang sayuran, biasanya peengunjung setelah membeli sayuran terus mampir ke toko pakaian. Di saat menjelang perayaan Imlek atau tahun baru, toko pakaian Tionghoa banyak didatangi pengunjung untuk beli pakaian sesuai perayaan pasar gang Baru uniknya juga terdapat tukang gendong. Jumlahnya 6-7 orang, kebanyakan kaum perempuan yang sudah sebaya. Apabila pengunjung berbelanja di pasar ini, mereka bisa memanfaatkan jasa tukang gendong. Tak peduli, pembeli mau belanja banyak atau sedikit namun tarifnya sama, yakni antara Rp hingga Rp .KOMPAS/WINARTO HERUSANSONO Suparti kiri, salah satu penjual jasa membawakan barang dagangan milik pembeli. Ada sekitar 6-7 mbok mbok, perempuah separuh baya yang siam membawakan barang belanjaan pembeli dengan imbalan upah sekedarnya. Hal ini jadi keunikan pasar pembauran Gang Baru Di Kota SemarangDengan berbekal keranjang bambu, tukang gendong menawarkan jasa untuk membawakan barang belanja. Profesi jasa membawakan barang ini, seperti dituturkan Suparti 55, tukang gendong ingin membantu pembeli supaya tidak repot membawa barang belanjaannya.“Saya siap mengantar, juga bisa menjadi petunjuk sayuran atau daging yang segar. Kalau mau kuliner enak, seperti soto atau nasi pecel, bisa saya anter meski saya tidak ikut makan. Ini pekerjaan jasa sudah saya jalani sejak 1970,” ujar Parti. Upah jasa membawakan barang belanjaan, bisa dianter sampai ke lokasi kendaraan di Tio menjelaskan, pasar Gang Baru merupakan pasar pembauran. Paling mudah mengenali dengan berbaurnya pedagang pribumi yang memenuhi emperen toko milik Tionghoa. Kalau sepi, mereka bahkan ngobrol bersama. Tak jarang, pengelola toko yang menghabiskan dagangan milik pedagang pribumi, kalau berupa sayuran atau HERUSANSONO Ksunikan pasar pembaruan Pasar Gang Baru, Jalan Beteng, Pecinan Kota Semarang ini hanya ramai pukul sampai siang. Setelah lewat jam itu, pedagang sudah pulang dan gang yang semula sempit mulai dilalui kendaraan bermotor karena pasarnya sudah usaiPasar itu telah jadi magnit kegiatan wisata di kawasan Pecinan Kota Semarang. Pasar hanya beroperasi mulai pukul hingga pukul siang. Setelah jam siang, pasar tradisional itu sepi, gang yang tadinya sempir penuh pedagang akan lebar dan bisa dilalui kendaraan bermotor setelah pedagangnya pulang. Jalan gang itu tetap bersih dan aktivis pedagang hanya dilakukan oleh pemilik toko dan kios. V8tO3.
  • 6wxrqiu4nu.pages.dev/284
  • 6wxrqiu4nu.pages.dev/242
  • 6wxrqiu4nu.pages.dev/157
  • 6wxrqiu4nu.pages.dev/337
  • 6wxrqiu4nu.pages.dev/263
  • 6wxrqiu4nu.pages.dev/656
  • 6wxrqiu4nu.pages.dev/526
  • 6wxrqiu4nu.pages.dev/823
  • 6wxrqiu4nu.pages.dev/206
  • pasar gang baru semarang city central java